Go Green bisa dikatakan suatu
tindakan kepedulian dengan melakukan perbaikan dan pencegahan terhadap
kerusakan lingkungan. Gerakan ini mengacu pada ajakan memperhatikan
lingkungan, jauh dari hingar bingar demonstrasi, berteriak-teriak
menuntut pada ajakan memperhatikan lingkungan, atau bahkan bisa disebut
demonstrasi dengan cara lain yang lebih berbeda dan unik.
Mengapa harus Go Green?
Bahkan dalam pidato Presiden di Pittsurgh pun pada Desember 2009 lalu, Presiden mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 26% pada 2020. Karena melihat pemanasan global yang terjadi semakin berkembang pesat.
Mengacu pada beberapa hal, yaitu:
- Perubahan iklim (climate change) yang merupakan gejala naiknya suhu permukaan bumi akibat naiknya intensitas efek rumah kaca. Kenaikan suhu udara ini dipicu oleh semakin tingginya kadar Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer, diantaranya oleh CO2 yang banyak dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kegiatan pembakaran bahan bakar fosil (misal: minyak, gas, batubara) dalam industri, transportasi, rumah tangga, pembangkit, dll.
- Pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub, kemudian gelombang panas akan mengacaukan iklim dan menimbulkan badai dahsyat yang dapat memporakporandakan bangunan di permukaan.
- Bahkan, khusus pada sektor konstruksi, kebutuhan terhadap kayu sebagai bahan bangunan dan furniture juga dituding sebagai hulu dari fenomena kerusakan hutan di berbagai pelosok dunia. Kombinasi antara gas emisi hasil buangan pembakaran BBM dan daya dukung vegetasi alam untuk menetralisir polusi udara yang semakin menurun itulah kemudian, yang memicu pula munculnya global warming.
- Melimpahnya CO2 di atmosfir menyebabkan keseimbangan alam bumi berubah, ozon pun menjadi kecil dan menyebabkan lubang besar yang memungkinkan ultra violet sinar matahari mencapai ke bumi langsung tanpa filter oleh atmosfir bumi. Ultra violet sinar matahari yang masuk lewat kutub Selatan dan Utara ini yang bisa menyebabkan ozon bumi mudah terkikis.
Dari berbagai sebab diatas, tentunya penting bagi kita semua untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Dimulai dari lingkup kampus sendiri, “Politeknik Negeri Jember Go Green Campus” yang melibatkan seluruh sivitas akademikanya. Program ini guna meningkatkan pelayanan, memperbaiki kedisiplinan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan asri, bertujuan untuk membuat seluruh elemen masyarakat kampus menjadi lebih nyaman dan fokus menjalani kegiatan.
Membahas satu persatu tindakan Go Green atau pencegahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini agar menjadi Hijau dan Segar, ada 3 pokok gagasan utama yaitu diantaranya:
“Suatu saat nanti anak-anak kita kelak akan bertanya-tanya pada dirinya sendiri saat melihat Bumi rusak yang kita wariskan kepada mereka. “Ya Tuhan, apa yang telah dilakukan oleh orangtuaku dulunya? Mengapa mereka tidak sadar saat mereka masih ada kesempatan untuk memperbaikinya?”
3. Gerakan ‘Green Building Clean and Healthy’
Green building lebih mengacu pada aspek-aspek penghematan energi, merupakan upaya untuk menghasilkan sesuatu dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur ulang serta pembaharuan. Sama halnya dengan 5R (Reduce=Mengurangi, Reuse=Memakai Kembali, Recycle=Daur Ulang, Reform=Membentuk Kembali, Refuse=Menampik)
- Gunakan Teknologi ramah lingkungan
Gunakan alat dengan sumber tenaga lain seperti pemanas air bertenaga surya atau angin. Matikan lampu dan barang elektronik lain seperti televisi, AC, kipas angin, dispenser dan komputer ketika tidak terpakai. Paling tidak hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah mematikan lampu saat tidur, ada manfaatnya yaitu apabila mematikan lampu saat itu, baik bagi kesehatan mata, karena mata kita dapat beristirahat dengan penuh
Mengapa harus Go Green?
Bahkan dalam pidato Presiden di Pittsurgh pun pada Desember 2009 lalu, Presiden mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 26% pada 2020. Karena melihat pemanasan global yang terjadi semakin berkembang pesat.
Mengacu pada beberapa hal, yaitu:
- Perubahan iklim (climate change) yang merupakan gejala naiknya suhu permukaan bumi akibat naiknya intensitas efek rumah kaca. Kenaikan suhu udara ini dipicu oleh semakin tingginya kadar Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer, diantaranya oleh CO2 yang banyak dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kegiatan pembakaran bahan bakar fosil (misal: minyak, gas, batubara) dalam industri, transportasi, rumah tangga, pembangkit, dll.
- Pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub, kemudian gelombang panas akan mengacaukan iklim dan menimbulkan badai dahsyat yang dapat memporakporandakan bangunan di permukaan.
- Bahkan, khusus pada sektor konstruksi, kebutuhan terhadap kayu sebagai bahan bangunan dan furniture juga dituding sebagai hulu dari fenomena kerusakan hutan di berbagai pelosok dunia. Kombinasi antara gas emisi hasil buangan pembakaran BBM dan daya dukung vegetasi alam untuk menetralisir polusi udara yang semakin menurun itulah kemudian, yang memicu pula munculnya global warming.
- Melimpahnya CO2 di atmosfir menyebabkan keseimbangan alam bumi berubah, ozon pun menjadi kecil dan menyebabkan lubang besar yang memungkinkan ultra violet sinar matahari mencapai ke bumi langsung tanpa filter oleh atmosfir bumi. Ultra violet sinar matahari yang masuk lewat kutub Selatan dan Utara ini yang bisa menyebabkan ozon bumi mudah terkikis.
Dari berbagai sebab diatas, tentunya penting bagi kita semua untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Dimulai dari lingkup kampus sendiri, “Politeknik Negeri Jember Go Green Campus” yang melibatkan seluruh sivitas akademikanya. Program ini guna meningkatkan pelayanan, memperbaiki kedisiplinan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat dan asri, bertujuan untuk membuat seluruh elemen masyarakat kampus menjadi lebih nyaman dan fokus menjalani kegiatan.
Membahas satu persatu tindakan Go Green atau pencegahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini agar menjadi Hijau dan Segar, ada 3 pokok gagasan utama yaitu diantaranya:
1. Gerakan ‘Selamatkan Nafas Bumi’
Dulu dapat dirasakan udara yang segar dan sawah-sawah hijau di pinggir jalan serta pohon-pohon berjajaran, namun sekarang hal tersebut sudah semakin sedikit ditemukan. Saat ini udara terkadang terasa semakin panas, polusi udara semakin buruk sehingga orang menjadi rentan terserang penyakit. Yang bisa kita lakukan:
- Menggunakan air seperlunya.
Air merupakan sumber kehidupan, air yang bersih dan sehat akan menjaga lingkungan dan tubuh kita, termasuk udara. Ingatlah terkadang di tempat lain, orang harus berjalan berkilo-kilo untuk mendapatkannya.
Air merupakan sumber kehidupan, air yang bersih dan sehat akan menjaga lingkungan dan tubuh kita, termasuk udara. Ingatlah terkadang di tempat lain, orang harus berjalan berkilo-kilo untuk mendapatkannya.
- Menggunakan kendaraan bermotor seperlunya.
Gunakan kaki atau sepeda saat berpergiaan jika jaraknya dekat. Manfaatkan kaki kita untuk berjalan, jangan malas. Orang tua zaman dahulu berumur panjang dan saat tua pun tidak sakit-sakitan karena mereka banyak berjalan kaki.
Gunakan kaki atau sepeda saat berpergiaan jika jaraknya dekat. Manfaatkan kaki kita untuk berjalan, jangan malas. Orang tua zaman dahulu berumur panjang dan saat tua pun tidak sakit-sakitan karena mereka banyak berjalan kaki.
- Tidak Merokok Sembarangan
Adanya peringatan NO SMOKING menjadi suatu aturan agar tidak merokok di sembarang tempat. Karena dengan adanya
program ini sedikit banyak memberikan kesadaran akan pentingnya
menghargai sesama terutama dalam konteks ini yaitu perokok pasif yang
meski bukan perokok namun jika menghirup asap rokok juga mendapat dampak
negatif bagi tubuhnya.
- Tanam tumbuhan di lingkungan sekitar, Jangan biasakan merusak tanmanan
Tanaman dan tumbuhan berfungsi sebagai pemancar oksigen bersih, akan lebih baik lagi bila yang ditanam itu pohon, karena pohon akan menjaga kualitas air kita. Selain itu oksigen bersih yang di hasilkan pun jauh lebih besar.
Tanaman dan tumbuhan berfungsi sebagai pemancar oksigen bersih, akan lebih baik lagi bila yang ditanam itu pohon, karena pohon akan menjaga kualitas air kita. Selain itu oksigen bersih yang di hasilkan pun jauh lebih besar.
2. Gerakan ‘Membumikan Bumi’
Menyebarluaskan informasi
terkait tindakan peduli lingkungan melalui Go Green sebagai bentuk upaya
penyadaran sejak dini, yaitu dengan:
- Update berita dari berbagai sumber termasuk badan ilmiah peneliti perubahan iklim dunia yaitu International Panel on Climate Change (IPCC) untuk kritis mengetahui perkembangan iklim saat ini dan juga nanti.
- Apresiasi Film ‘An Inconvenient Truth’ yang merupakan pendidikan melalui sebuah film dokumenter tentang pemanasan global. Topik ilmiah seperti pemanasan global adalah topik yang membosankan bagi kebanyakan orang, tetapi berbeda jika pada film ini. Al Gore mampu menyajikan topik ini dengan sangat baik sehingga mudah dicerna oleh orang awam sekalipun.
Film ini mengingatkan tentang bagaimana dari hari ke hari, bumi kita
tempat satu-satunya yang kita diami di alam semesta ini, dimana kita
menjalani hidup dan meneruskan keturunan, tempat kita melewatkan banyak
suka dan duka, tempat di mana segala tragedi, peperangan, kelaparan,
kesenangan, kemewahan yang bercampur jadi satu – tanpa kita sadari
sedang menuju ambang kehancuran. Dan fakta yang ironisnya adalah bahwa
ternyata kita sendirilah yang membuat Bumi mendekati waktu kehancurannya
sendiri. Ada satu kutipan yang menarik di film ini yang
dinarasikan oleh Al Gore, pakar lingkungan yang dulunya pernah menjadi
kandidat presiden AS namun dikalahkan oleh George Bush Jr. Bunyinya
kira-kira seperti ini: “Suatu saat nanti anak-anak kita kelak akan bertanya-tanya pada dirinya sendiri saat melihat Bumi rusak yang kita wariskan kepada mereka. “Ya Tuhan, apa yang telah dilakukan oleh orangtuaku dulunya? Mengapa mereka tidak sadar saat mereka masih ada kesempatan untuk memperbaikinya?”
Green building lebih mengacu pada aspek-aspek penghematan energi, merupakan upaya untuk menghasilkan sesuatu dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur ulang serta pembaharuan. Sama halnya dengan 5R (Reduce=Mengurangi, Reuse=Memakai Kembali, Recycle=Daur Ulang, Reform=Membentuk Kembali, Refuse=Menampik)
- Gunakan Teknologi ramah lingkungan
Gunakan alat dengan sumber tenaga lain seperti pemanas air bertenaga surya atau angin. Matikan lampu dan barang elektronik lain seperti televisi, AC, kipas angin, dispenser dan komputer ketika tidak terpakai. Paling tidak hal terkecil yang bisa kita lakukan adalah mematikan lampu saat tidur, ada manfaatnya yaitu apabila mematikan lampu saat itu, baik bagi kesehatan mata, karena mata kita dapat beristirahat dengan penuh
- Kurangi penggunaan kantong plastik, gantikan dengan kardus, rotan atau bahan yang lain. Karena plastik
merupakan salah satu zat yang sulit di urai oleh bakteri dan
mineral-mineral dari tanah, sama halnya streoform baru dapat terurai
setelah melewati umur 105 tahun.
- Pisahkan sampah basah dan sampah kering
Pemisahan sampah yang bisa didaur ulang dan tidak agar memudahkan penghancuran sampah.
- BBM
Membuat Barang Bekas jadi ber-Manfaat.
Hal-hal yang bisa kita lakukan di atas sangatlah sederhana, namun berguna.
Apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak pada hari berikutnya.
Bermula dari tulisan lalu menjadi sebuah karya nyata untuk memperbaiki bumi yang
rapuh ini. Sudah semestinya para intelektual muda untuk dapat dan sepantasnya
memberi contoh yang baik untuk adik-adik kita nanti.
Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?
2 komentar:
kita penghuni bumi seharusnya menjaga bui juga jangan cuma bicara ,, komenback
setuju
Posting Komentar